Minggu, 14 Februari 2016

Wanita, Jauhi Parfum!

   Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad.)

   Entah apa yang ada didalam benak perempuan jika mereka mendengar hadits ini. Rasulullah -Sallallahu alaihi wa sallam- secara langsung menyebut perempuan yang memakai "wewangian" sebagai pelacur.

  Pertanyaannya, sudikah kalian wahai saudariku mendapat julukan dari Rasulullah sebagai pelacur, hanya karena enggan untuk tidak memakai wewangian atau parfum? Atau kalian ingin -dengan ikhlas dan penuh cinta- meninggalkan wewangian itu sebagai wujud ketaatan kepada Rasulmu?

  Ketahuilah, kalian adalah makhluk paling menarik yang Allah ciptakan untuk para laki-laki. Tanpa menggunakan pernak-pernik apapun, kalian akan tetap terlihat menarik. Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang wajar ketika didalam Al Quran dan begitu juga dalam Hadits, kalian diperintahkan untuk melindungi diri dengan cara menutup aurat kalian, serta menjaga jarak dari laki-laki yang bukan mahram.

   Semua itu bertujuan agar kehormatan kalian tetap terjaga. Lihatlah apa tang terjadi ketika banyak dari kaum hawa yang keluar rumah dengan pakaian "ala kadarnya"? Bukankah sudah banyak diantara mereka yang dilecehkan, bahkan direnggut kohormatannya sebab tak menjalankan apa yang dituntun agama.

  Jangan salahkan laki-laki jika yang menjadi pemantik timbulnya fitnah ditengah-tengah mereka adalah kalian sendiri.

Comments
6 Comments

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Menurut saya, parfum yang dimaksud di hadis tersebut adalah parfum yang bisa membangkitkan syahwat lelaki. Sedangkan kalau hanya sekedar wewangian biasa tidak masalah deh. Bukankan Rosulullah menyukai hal-hal yang bersih dan wangi (?)

Unknown mengatakan...

Maaf mbak, kalau misalkan parfum yg dimaksud dalam hadits diatas hanya parfum yg bisa membangkitkan syahwat lelaki, mungkin mbak bisa kemukakan pendapat ulama' yg berpendapat demikian?

Dan kalau memang parfum disini hanya parfum tertentu, maka siapa yg bisa mengategorikan jenis parfum yg tidak membangkitkan syahwat lelaki? Sedang syahwat laki-laki pun berbeda beda tingkatannya.

Maaf, bukan mau berdebat, ya, mbak. ;)

Unknown mengatakan...

Berarti wanita kudu bau apek, dekil, nggak enak gitu ya. Kalau orientasinya hanya kepada laki2 rasanya tidak adil. Syahwat lelaki timbul yang disalahkan wanita. Seharusnya lelaki juga pandai mengontrol syahwatnya. Perempuan yg berjilbab rapi tertutup pun masih bisa mengundang syahwat. Tugas lelaki dan perempuan sama yakni saling mengontrol diri, melakukan apa yang menurut dia baik.

Wah kalau ditanyain hadis, saya nggak pandai mengutarakan kata berdasarkan hadis. Ilmu saya cetek. Taunya hadis cuma "innall ha ma ashibirin", heheh.

Daripada saya browsing malah tambah mumet, buka kitab juga kelamaan. Yasudah :v

Unknown mengatakan...

Maaf ya, mbak!

Perasaan muslimah yg gak pake parfum itu gak bau kok.

Kalau ufah mandi trus pakai pakaian yg bersih dan rapi, saya kira itu sudah sangat jauh dari yg namanya bau.

Dan untuk masalah syahwat, kalau muslimah yg berpakaian rapi saja masih mengundang syahwat bagi laki-laki, apatalagi muslimah yg jilbabnya masih kecil, pasti lebih berpotensi. Apalagi klw ditambah pakaian yg ketat trus warna yg menari dan pakai parfum lagi, aduh "fitnah" banget itu buat laki2.

Parfum juga sebenarnya tidak dilarang bagi wanita kalau ia pakai untuk suaminya. Malah itu dihitung ibadah.

Kalau memang gak ada ulama' yg mempertentangkan jenis parfum falam hadits ini, ya, kita kembali ke awal bahwa tidak ada pengecualian.

;) semoga dipahami.

Abu Shafwah mengatakan...

Saya udah punya istri, dan saya tau benar jika istri sya baru bangun yg lum pakai parfum, itri saya tidak memang gak bau, beda dgn lelaki yg keringat dikit bisa bau :D

Unknown mengatakan...

Mantap mas Amirullah... ;)