Rabu, 24 Februari 2016

ODOP, Istiqomah dalam Menulis

    Pedang setajam apapun jika ditinggalkan dan tak diasah, iapun akan tumpul tak berharga. Sedang besi tumpul jika  terus menerus diasah dan ditempa akan menjadi pedang yang siap menebas apapun.

   Kira-kira begitulah perumpamaan potensi yang masing-masing dimiliki oleh kita; jika tak dikembangkan -meski potensi itu sangat besar- maka akan hilang tak berbekas juga. Sedangkan potensi sekecil apapun jika selalu dilatih dan dilatih, iapun akan menjadi sesuatu yang sangat berguna.

   Salahsatu potensi yang dimiliki oleh setiap orang adalah ia memiliki kecenderungan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, bagaimanapun caranya.

   Ada yang mewujudkan potensi itu dengan memberi bantuan berupa materi, juga berupa nasehat dengan ucapan, serta tulisan yang dapat dibaca banyak orang, Dll.

   Dulu, tak pernah ku bermimpi untuk memilih jalan agar menjadi seorang penulis. Namun setelah melihat potensi itu adalah dalam diri  (ini kepedean atau kegeeran) maka segera mengasahnya adalah sebuah langkah yang paling bagus.

    Dan sekitar dua  bulan yang lalu, saya ikut serta dalam program ODOP (One Day One Post) yang diprakarsai oleh Bang Syaiha. Program tulis-menulis ini melatih para pemula agar terbiasa dan konsisten dalam menulis. Dalam kegiatan ini, paserta wajib menulis (apapun) lalu kemudian dipublikasikan ke medsos.

    Dari program yang sangat bermanfaat ini, saya banyak mendapatkan pengetahuan tentang dunia kepenulisan. Bahkan bukan hanya itu, saya juga banyak bertemu teman-teman berbakat yang saya yakin kemudian hari mereka semua akan menjadi penulis hebat yang menginspirasi orang lain. Insyaallah.

   Mulai dari rutin menulis status sampai membuat blog agar tulisan lebih terasa, semua itu kudapatkan dari ODOP.

    Pokoknya, dengan adanya program semacam ini adalah sebuah langkah yang patut diambil oleh siapapun jika ia ingin mengasah kemampuan yang ia miliki. Terus berusaha serta tak pernah bosan untuk mengasa potensi diri adalah kunci kesuksesan. Eh, jangan lupa ikutkan doa.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: