Sabtu, 20 Februari 2016

Murah namun Dikejar, begitulah Dunia

  Makna keberhasilan jangan anda kerdilkan dengan memaknainya hanya sebatas "kesuksesan meraih materi".

   Itu terlihat sedikit hina, bahkan itu seperti seorang miskin yang setiap hari ia hanya berfikir bagaimana caranya menjadi ORANG KAYA, bukan berfikir bagaimana caranya menikmati hidup. Padahal ia bisa menikmati hidup dengan keadaannya yang miskin tanpa harus kaya terlebih dahulu.

    Obsesi anda terlalu jauh mengharap dunia, yang hal ini dapat menjadikan anda sebagai penjilat dunia yang bersedia melakukan apa saja demi meraih apa yang ia inginkan.

    "Adakah yang bersedia membeli potongan telinga dari bangkai kambing yang telah membusuk?" Ini adalah pertanyaan Rasulullah kepada para sahabatnya ketika beliau mempermisalkan dunia dimata agama.

   Dan tentu anda akan menjawab dengan yakin bahwa tak ada orang yang akan membelinya. Begitulah perumpamaan dunia, hanya seharga potongan telinga dari bangkai kambing.

  Bahkan Rasulullah juga mengatakan bahwa dunia tak lebih dari berharga dari "sehelai sayap nyamuk". Sungguh murah bukan?

“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

   Namun sayang beribu sayang, anda malah mengejar mati-matian potongan telinga bangkai kambing itu...  sungguh akal yang tak terpakai.

    Sadarlah wahai diri, dunia yang dibisikkan hawa nafsumu adalah hal yang melalaikan dan bisa membinasakan. Sedang dia menjauhkan mu dari kenikmatan tiada tara tiada ujung (Syurga).

  Namun meski demikian, dunia juga dapat membawa anda kepada keridhaan-Nya jika dunia itu anda jadikan sebagai kereta yang mengantarkan penumpangnya sampai ujung rel perlintasan hidup.

   Arungilah dunia ini bagai seorang musafir yang hanya singga sementara waktu untuk beristirahat, setelah itu, dia kembali melanjutkan perjalanannya.

   --------------

Anda adalah diriku... dan ini adalah bisikanku untuknya.

(Gambar. Muslim.Or.id )

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: