Minggu, 06 Maret 2016

Memdalami Makna Cinta

Cinta...  

  Kembali berbicara tentangnya. Sebuah rasa yang meluap-luap dalam hati. Menimbulkan bara api yang tak pernah padam memicu rindu. Membuat siapapun yang mengidapnya tiba-tiba buta dan tuli kepada selain yang ia cintai. Menjadikan seseorang rela berkorban apapun karnanya.  Dahsyat niat cinta itu.

   Didalam hadits pun, Rasulullah menggambarkan cinta dengan sesuatu yang membutakan. Beliau bersabda, ''Kecintaanmu pada sesuatu bisa membuatmu buta dan tuli.'' (Diriwayatkan Ahmad)

   Banyak perjalanan cinta yang sampai sekarang masih tetap dikenang kerena kisahnya yang begitu memikat, menakjubkan dan sekaligus menginspirasi. Ada ''Qois dan Laila'' dari negri arab,  adapula ''Romeo dan Juliet'' dari negri barat. Tak sedikit yang terkagum-kagum kepada dua kisah itu, meski tak dipungkiri, ujung perjalanan kisah mereka bukan sebuah pertemuan yang membahagiakan, melainkan sebuah akhir tragis yang memilukan. 

   Qois tak bersatu dengan Laila dalam ikatan pernikahan, begitu juga dengan Romeo yang akhirnya bunuh diri meneguk nila. 

   Sebenarnya kedua-duanya sama sekali tak menunjukkan seorang pencinta sejati.  Mereka lebih tepat dinamai budak cinta.  Cinta telah membutakan sekaligus menghancurkam hidup keduanya. Namun, terlanjur kisah mereka menjadi inspirasi bagi para pemuja cinta.

  Cinta yang sejati adalah rasa yang ditanam dalam hati yang subur dengan iman,  dipupuk diatas taqwa dan dibina dengan penuh keikhlasan menghrap ridha Sang Pencipta Cinta.

   Itulah cinta yang mengantarkan kepada bahagia yang tak berujung. Rasanya akan selalu melukis senyum diwajah, membuat langkah terasa ringan dan hidup kan lebih berwarna.

 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: