Rabu, 10 Februari 2016

Makanan Untuk Jasad dan Ruh

  Ruh dan jasad adalah dua hal yang Allah ciptakan dari unsur yang berbeda. Allah menciptakan jasad  dari tanah dan menciptakan ruh dengan tiupan-Nya.

   Jika kita perhatikan, ternyata Allah Ta'ala juga telah menciptakan makanan untuk jasad kita dari unsur yang sama. Tumbuhan dan daging yang kita makan, semuanya berasal dari unsur yang sama yaitu tanah. Begitupun ketika manusia telah mati, maka dia akan kembali menyatu dengan tanah.

    Adapun ruh, Allah menciptakannya dari tiupan, sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran surat Al Hijr ayat 29, "Maka ketika Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-ku ke dalamnya maka tunduklah kamu kepadanya dengan sujud."
 
    Pun Allah Ta'ala juga telah menciptakan makan bagi ruh dari hal-hal yang abstrak, seperti keyakinan kita kepada Allah dan juga berupa perkataan yang Allah turunkan dalam kitab-Nya. Dengan mengkonsumsi hal-hal diatas, akan menjadikan ruh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
   
   Makanya sangat keliru jikalau ruh yang seharusnya menyantap nasehat atau dzikir sebagai suplemen agar tetap sehat, malah diberi makan yang sumbernya dari tanah.
 
   Tak heran kalau banyak orang yang tinggal di rumah bak istana, punya mobil mewah, dan segala keperluan hidup sudah tersedia malah jauh dari rasa bahagia. Ia tak pernah tenang walau tidur diatas empuknya kasur mewah yang ia miliki. Juga tak pernah menikmati  lezatnya makanan yang terhidang diatas meja makannya.

   Semua hal itu terjadi lantaran ruhnya tak pernah mendapat gizi yang baik. Dia jauh dari Tuhannya, bahkan sangat jauh. Maka Tuhannya pun menjauh darinya. Allah -subhanahu wataala- berfirman: "Barang siapa yang enggan mengingat-Ku, maka baginya kehidupan yang sempit.."

    Kita harus sadar, menciptakan kebahagian adalah dengan melengkapi kebutuhan jasad dan terlebih lagi ruh. Ketika ada yang tak tercukupi dari salah satunya, pasti akan berdampak serius pada keadaan diri. Namun, mengedepankan suplemen untuk ruh tentu adalah hal yang lebih utama.

   Semoga kita menjadi hamba yang tercukupi makanan ruh dan jasadnya, sehingga kebahagian itu selalu menyertai.

   

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: