Senin, 01 Februari 2016

Desas desus LGBT

   Resah rasanya ketika melihat media yang akhir-akhir ini dipenuhi dengan berita "munculnya kaum LGBT" ke permukaan. Mereka tak lagi bersembunyi atau malu dengan penyimpangan yang mereka alami. Di twiiter misalnya, mereka membaut perkumpulan yang sudah memiliki follwer samapi 3000an orang. Belum di fb, tercatat bahwa kurang lebih 800 ribu akun terang-terangan mengaku bahwa mereka adalah Homo. Dan parahnya, mereka-meraka ini adalah pelajar yang masih duduk di bangku SMP. Jadi belum lagi anak kuliah dan yang bukan pelajar, mungkin jumlah mereka lebih banyak lagi. Subhanallah.
    Sebelumnya, Republika sendiri telah membuat kabar yang mencengangkan. Pasalnya,di Universitas Indonesia sendiri telah terbentuk organisasi yang menampung para homo, lesbi, dan yang memiliki penyimpangan seks lainnya (LGBT). Dan dikabarkan bahwa organisasi ini sudah lumayan besar, bahkan menyamai organisasi Mapala. dan sampai sekarang, mereka masih terus berupaya untuk menggalang dukungan agar organisasi mereka betambah besar. Wal iyadzu billah.
   Ini adalah salah satu masalah besar yang sedang kita alami. Dan sudah menjadi kewajiban bersama untuk mengatasinya. Namun yang paling berkewajiban disini adalah pemerintah, kerena tidak menutup kemungkinan terjadinya hal ini disebabkan kurangnya kepedulian pemerintah akan masalah ini. Api yang kecil akan segera membesar ketika dibiarkan begitu saja. Seharusnya segera diadakan langkah khusus untuk mengatasi maslah ini agar tidak semakin membesar.
   Jangan selalu kedepankan "HAM" pada hal yang keji seperti ini. Bukankah setiap orng memiliki hak unutk hidup dalam lingkungnan yang bersih? bukan lingkungna yang kotor dengan ulah manusia yang berprilaku lebih rendah dari binantang.
   Apa jadinya negeri yang berpenduduk islam terbesar didunia kalau nantinya akan kena adzab dikarnakan perbuatan keji mereka yang sedang asyik dalam penyimpangan?
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: